Pages

Subscribe:

Labels

Flas MesSagE

Kamis, 12 Agustus 2010

Hidup Sehat Alami Cara Rasulullah saw

Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Saat mengukur denyut nadi seorang herbalis harus memusatkan perhatian dan seksama. Ia menggunakan telunjuk, jari tengah, dan jari manis, untuk merasakan denyut nadi pasien dengan menaruh jari-jari diatas nadi radial (jari) pada pergelangan tangan pasien.

Berikut ini adalah cara melakukan perabaan (palpasi) nadi :

1. Sebelum dilakukan perabaan hendaknya pasien dianjurkan untuk istirahat sebentar.

2. Tangan pasien secara horizontal atau diletakkan setinggi jantung dengan telapak tangan mengarah ke atas.

3. Selama proses pemeriksaan berlangsung, nafas pemeriksa harus teratur, emosi dalam keadaan tenang, sikap baik dan berkonsentrasi penuh.

Denyut nadi bisa memberikan gambaran tentang penyakit atau gangguan yang terjadi pada organ tubuh seseorang. Ketiga tempat untuk tiga jari itu disebut, Cun (inci); Guan (batang); dan Chi (kubit). Seperti terlihat pada Gambar 2. Herbalis menggunakan jari-jari tangan kanannya untuk mengukur denyut pergelangan tangan kanan pasien, dan jari-jari tangan kirinya untuk mengukur denyut nadi pergelangan tangan kiri pasien.

Ketika mengukur denyut, herbalis mungkin harus menggunakan teknik yang berbeda seperti mengangkat, menekan denyut dengan kekuatan yang tepat, dan mengubah kekuatan tekan atau menggerakkan jari agar denyut itu lebih jelas.

Gambar 2. Titik Mengukur Denyut Nadi

Penentuan penyakit melalui denyut nadi ini didasarkan pada tingkat kelajuan (kecepatan), kedalaman dan kekuatan denyutan. Pembagian penentuan penyakit berdasarkan denyut nadi :

1. Kecepatan / Kelajuan Nadi

Ukuran denyut nadi normal adalah 60 - 90 denyut/menit atau 4 – 5 pukulan / siklus atau daur nafas. Berdasarkan kecepatan / kelajuannya denyut nadi dibagi menjadi dua yaitu:

a) Denyut Nadi Perlahan / lambat (chi mai)

Denyut nadi per lahan atau lambat adalah denyut nadi di bawah 60 denyut/menit atau 4 pukulan / daur pernafasan. Nadi yang berdenyut perlahan menunjukan unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh. Dalam kondisi seperti ini nadi berdenyut lebih pelan dibandingkan dengan denyut nadi normal. Semakin pelan denyutannya berarti semakin tinggi unsur air (sejuk) yang terdapat dalam tubuh.

b) Denyut Nadi laju / cepat (shumai)

Denyut nadi laju atau cepat adalah denyut nadi di atas 90 denyut/menit atau 5 pukulan / daur pernafasan. Nadi yang bedenyut cepat menunjukan unsur api (panas) yang terdapat dalam tubuh. Semakin laju /cepat denyutan berarti semakin banyak unsur panas (api) yang terdapat dalam tubuh.

2. Kedalaman Nadi

a) Nadi Atas (fumai)

Denyut nadi atas mengindikasikan komplikasi gejala luar atau tahap awal penyakit. Denyutan Nadi atas bisa diketahui dengan merasakan denyutan hanya dengan melalui tekanan yang ringan. Danyutan akan hilang jika kita menekan (pergelangan) terlalu kuat (dalam).

Nadi atas menunjukan gejala kekurangan tenaga pada buah pinggang. Kesan (tanda-tanda) yang biasa muncul antara lain; sakit kepala, bunyi berdengung dan berdesing dalam telinga, hotfluses (muka dan leher menjadi merah)

Nadi atas juga menunjukan tenaga yang tinggi dalam paru-paru. Keadaan seperti ini biasanya ditandai (dikesan) dengan adanya batuk-batuk yang merupakan simpton (gejala) penyakit astma.

b) Nadi dalam (chen mai)

Denyut nadi dalam mengindikasikan komplikasi gejala dalam (penyakit dalam). Denyut nadi tidak wujud (nampak) dengan sentuhan ringan. Denyutan Nadi baru terasa setelah mendapatkan tekanan (tangan) yang keras. Nadi dalam menunjukan tanda-tanda seperti keletihan, prolap, cirit-birit atau diare (mencret), dan keputihan.

3. Kekuatan Nadi

Denyut nadi pada tangan kanan dan kiri akan menunjukan tanda-tanda pada organ tubuh ynag berbeda. Tangan kanan menunjukan tanda pada paru-paru; hati (lever), ginjal (buah pinggang) kanan perut (lambung), kandung kemih dan usus besar. Sedangkan denyut nadi kiri menunjukan kelainan pada jantung, limpa (spleen), ginjal (buah pinggang) kiri dan usus kecil.

Tabel 5. Titik Denyut Nadi

No.

Titik / Jari Pengukur

Tangan Kiri


Tangan Kanan

1.

Cun / Jari Telunjuk

Jantung


Paru-paru

3.

Chi / Jari Manis

Ginjal Kiri, dan Usus Kecil


Ginjal Kanan, Lambung, Kan-dung Kemih dan Usus Besar

Berdasarkan kekuatan denyutannya nadi dibagi menjadi dua macam yaitu:

a) Nadi Kuat / Penuh (hua mai)

Nadi seperti ini bisa dikenali dengan merasakan adanya denyutan pada ketiga jari yang kita tempelkan pada bagian atas pergelangan tangan. Nadi kuat menunjukan adanya kualitas gelombang yang agresif serta kandungan unsur yang berlebihan.

b) Nadi Lemah / Kosong (se mai)

Nadi yang lemah (kosong) menunjukan tubuh kekurangan unsur.

Untuk mencapai tingkat mahir (ahli) dalam pengukuran denyut nadi pasien, seorang herbalis dituntut untuk berlatih skillnya dalam mengukur dan merasai berbagai kondisi denyut nadi pasiennya (lebih dari 1000 orang – pen.) serta senantiasa melakukan pengamatan antara hasil pengukuran denyut nadi dengan keadaan sakit yang dialami oleh pasiennya.

Disampaikan Oleh :

Prof. IR. HM. Kusnadi S. MM. PHD.

0 komentar:

Posting Komentar